TRIBUNNEWS.COM - EDUARDO Magala Leite, seorang muslim di Belo Horizonte bakal punya menu buka puasa yang berbeda dibanding warga muslim lain di ibu kota negara bagian, Minas Gerais itu. Karena memperistri seorang WNI asal Sukamara, Kalimantan Tengah, Eduardo sesekali bakal menikmati tahu dan tempe sebagai menu berbuka puasa.
'Istri saya orang Indonesia, suka makan tahu dan tempe. Di sini dia akan sering memasak masakan Indonesia,' kata Eduardo, ditemui di Centro Estudos Islamicos de Belo Horizonte, Jalan Rua Guaranis, Kamis (26/6/2014) lalu.
Eduardo bercerita bahwa tak ada makanan jadi berlabel halal bisa didapat di Belo Horizonte. Oleh sebab itu, warga Muslim kerap membeli bahan makanan lalu memasak sendiri atau makan dengan menu umum seperti biskuit dan kue selain sayur-sayuran.
'Ada perusahaan makanan yang cukup dikenal membuat makanan halal. Namun itu hanya untuk diekspor ke negara-negara di Timur Tengah,' kata Eduardo.
Eduardo, yang sehari-hari bekerja di bidang desain dan dekorasi even itu dengan bangga bercerita bahwa sang istri bisa membuat tahu dan tempe dari kacang kedelai. 'Tahu dan tempe sudah mulai dikenal. Tetapi istri saya lebih suka mengolah sendiri dari kedelai,' kata Eduardo yang cukup lancar berbahasa Inggris.
Lain halnya dengan Ayaz Jamil beserta sang Istri Sarah dan Halimah putrinya. Mereka memilih menu berbuka puasa biskuit, sereal dan vitamin sebelum makan 'berat' di malam hari. 'Tak ada menu khusus yang disiapkan di rumah, yang mudah ditemui saja untuk berbuka,' kata Sarah dalam bahasa Portugis yang diterjemahkan Halimah.
Original Post by: http://ift.tt/UWhcIG
Source : http://ift.tt/UWhcIG
0 Komentar Berita terbaru: Berbuka Puasa dengan Tahu dan Tempe
Post a Comment