Monday 30 June 2014

Berita terbaru: Prediksi Jerman Vs Aljazair: "Der Panzer" Tidak Ingin Ulangi Sejarah



AFP/DANIEL ROLAND / VINCENZO PINTO

Kombinasi foto yang dibikin pada 28 Juni 2014 yang memperlihatkan aksi bek Jerman Philipp Lahm (kiri) pada 6 Juni 2014 di Mainz, dan bek Aljazair Madjid Bougherra pada 18 Juni 2010 di Cape Town).

PORTO ALEGRE, KOMPAS.com- Aroma dendam kembali diungkit saat Jerman akan menghadapi Aljazair pada babak 16 besar, Selasa (1/7/2014) dini hari waktu Indonesia, di Porto Alegre. Aljazair ingin membalas dendam 'kelicikan' Jerman pada Piala Dunia 1982. Jerman juga tidak ingin mengulangi kesalahannya dengan meremehkan Aljazair saat itu.

Pada Piala Dunia 1982, Aljazair mengalahkan Jerman Barat dengan skor 2-1. Namun, pengaturan skor pada laga terakhir antara Jerman dan Austria membuat Aljazair gagal maju ke putaran kedua.

Bagi Jerman, kekalahan saat itu adalah aib karena Aljazair dianggap sebagai tim kelas dua. 'Tim Panzer' ditaklukkan Aljazair karena meremehkan lawan.

Kini, 32 tahun kemudian, Aljazair kembali muncul sebagai tim yang tangguh. Korea Selatan dihajar 4-2 dan Rusia ditahan imbang 1-1.

Tim pejuang gurun itu memiliki pertahanan yang tangguh. Mereka juga memiliki para penyerang yang cepat dan cerdik sehingga berbahaya saat melancarkan serangan balik.

Pelatih Joachim Loew menyadari fakta sejarah dan kondisi masa kini dengan baik. Oleh karena itu, Loew tidak mau para pemainnya lengah dan meremehkan Aljazair.

'Jika ada yang berpikir Aljazair adalah musuh yang mudah dan kami mulai memikirkan perempat final, mereka membuat kesalahan besar,' kata Loew.

Loew mengatakan, dirinya sangat terganggu saat ditanyai soal kejadian 32 tahun yang lalu. Baginya, kenangan buruk itu terjadi saat sebagian besar pemain dari kedua tim belum lahir sehingga tidak akan memiliki dampak apa pun bagi kedua tim.

Tim Jerman juga tidak merisaukan hal itu dan memilih fokus pada persiapan mereka sendiri. Pertahanan akan kembali diperkuat untuk mencegah kecolongan gol dari serangan balik cepat Aljazair.

Gelandang Bastian Schweinsteiger diperkirakan akan kembali dimainkan sejak awal untuk membantu Philipp Lahm menguasai lapangan tengah. Schweinsteiger bermain bagus saat menghadapi Amerika Serikat dan sangat membantu suplai bola ke lini depan.

Memotong pergerakan Aljazair sejak di lapangan tengah bakal menjadi taktik utama Jerman untuk menumpulkan penyerang Islam Slimani yang sangat cepat dan cerdik.

Loew juga menyiapkan strategi untuk menghadapi pertahanan rapat Aljazair. Jerman sempat kerepotan menghadapi Ghana dan AS yang menerapkan pertahanan dua lapis yang ketat. Kombinasi serangan sayap dan umpan terobosan masih jadi andalan tim Jerman.

Lukas Podolski yang mengalami cedera otot tidak akan dimainkan dan digantikan Mario Goetze. Thomas Mueller akan tetap diandalkan sebagai mesin gol meskipun tidak diposisikan sebagai ujung tombak.

Mueller mengatakan, timnya sangat berambisi untuk menang atas Aljazair. Semua lawan akan dihadapi dengan sepenuh hati karena mereka ingin merebut gelar juara dunia.

Penyerang senior, Miroslav Klose, juga mengingatkan timnya untuk tidak meremehkan Aljazair. Jerman harus fokus pada laga ini karena jika perhatian mereka teralihkan, mereka dapat tersingkir di akhir laga.

'Kami tidak boleh meremehkan Aljazair karena sudah memasuki fase penting. Kami harus bermain sepenuh hati sampai detik terakhir,' kata Klose kepada media Bild terbitan Jerman.

Pelatih Aljazair Vahid Halilhodzic membicarakan kasus 1982 kepada para pemainnya saat mereka lolos ke putaran kedua. Saat itu, Halilhodzic adalah pemain timnas Yugoslavia dan dia memahami hancurnya perasaan para pemain Aljazair.

Namun, Halilhodzic tidak mau membangun semangat dari dendam sejarah itu. Aljazair harus fokus pada laga dan bermain sepenuh hati untuk memberi kejutan bagi Jerman.

'Saat saya melihat para juara yang hebat tersingkir dan tim Aljazair maju ke putaran kedua, ini akan menjadi laga bersejarah. Ini adalah tim Aljazair pertama yang berhasil dengan mengesankan, dan kami akan lihat kelanjutannya besok malam,' kata Halilhodzic.

Gelandang Nabil Bentaleb mengatakan, mereka akan menuliskan sejarah baru saat melawan Jerman. 'Kami harus membuat sejarah kami sendiri dan menulis di halaman kami. Ini adalah sejarah baru,' kata Bentaleb.

Menurut Bentaleb, setelah menjalani tiga laga, kepercayaan diri mereka meningkat. Mereka sadar Jerman tim besar dan sulit dikalahkan. Namun, mereka akan memberi yang terbaik dan tidak memikirkan hasilnya.

'Kami sedikit optimistis. Jerman adalah tim terbaik di sini. Kami perlu bermain sempurna dan akan menjadi sensasi jika kami mencapai perempat final,' kata gelandang Hassan Yebda. (AP/AFP/Reuters/ABC/ECA)

Original Post by: http://ift.tt/1iNZDW3

Source : http://ift.tt/1iNZDW3
Author Profile

About alfatih

Travel umroh terbaik dan terpercaya di indonesia terdaftar di kementrian agama.

0 Komentar Berita terbaru: Prediksi Jerman Vs Aljazair: "Der Panzer" Tidak Ingin Ulangi Sejarah

Post a Comment

Bottom Ads

Back To Top