Thursday 27 November 2014

Berita terbaru: SPESIAL: Apa Kata Pelaku Sepakbola Soal Timnas Indonesia Di ...



Sebagian tokoh sepakbola Tanah Air menilai pemain tim Merah-Putih sudah lelah dengan padatnya kompetisi ISL 2014.

OLEH FARABI FIRDAUSY Ikuti di twitter Tim nasional Indonesia yang datang ke Piala AFF 2014 dengan target menjadi juara untuk pertama kali dalam sejarah, gagal menunjukkan performa terbaik mereka dan harus mendulang dua hasil yang tak maksimal.

Pada laga pembuka Grup A Piala AFF, Indonesia bermain kurang meyakinkan melawan tuan rumah Vietnam. Meski akhirnya tim arahan pelatih Alfred Riedl beruntung mampu menahan imbang Vietnam 2-2. Dengan gol dari Zulham Malik Zamrun dan Samsul Arif Munip sebagai balasan atas gol Que Ngoc Hai dan Le Cong Vinh.

Sayangnya, penampilan Indonesia benar-benar hancur lebur saat menghadapi Filipina yang dihuni oleh mayoritas pemain naturalisasi. Kekalahan dengan skor 4-0 harus didapatkan Firman Utina dan kolega, plus performa yang diwarnai kesalahan elementer sehingga Indonesia harus terhukum begitu pahit.

Goal Indonesia pun telah merangkum pandangan para aktor sepakbola Tanah Air mengenai penampilan buruk tim Garuda di gelaran kesepuluh Piala AFF. Yang mana sebagian besar menilai hasil ini didapat karena persiapan yang minim di waktu yang minim. Karena sebagaimana diketahui, Riedl sendiri mengeluhkan padatnya kompetisi Indonesia Super League 2014 dan tak punya banyak waktu untuk mengumpulkan pemain pilihannya di dalam pemusatan latihan.

'Memang Filipina menggunakan 90 persen pemain naturalisasi dan itu akan jadi tantangan tersendiri untuk negara Asia Tenggara termasuk Indonesia,' buka Benny Dolo ketika dihubungi.Pemain yang dipilih oleh Riedl sudah yang terbaik, kita tahu bagaimana kinerja Riedl (pada 2010). Tapi kalau persiapan terlalu pendek hanya melawan Timor Leste dan Suriah lalu langsung main di Piala AFF tentu akan sulit. Jika fisik juga sudah terkuras pemain akan sulit menampilkan yang terbaik dan berpikir dengan baik, jika sudah begitu, apa yang Anda harapkan?' tegas Bendol, yang kini menjadi pelatih Sriwijaya FC tersebut.'Yang saya lihat dari dua pertandingan kemarin permainan timnas masih jauh dari ketika di bawah era Riedl saat 2010. Yang pasti kalau kualitas individu pemain sebenarnya lebih menjanjikan ketimbang saat itu, tapi secara permainan masih kalah bagus,' ungkap eks pelatih Indonesia U-23 itu.Dan, tidak ada lagi waktu yang ideal untuk para pemain untuk lebih mengenal satu sama lain sebagai tim karena waktu persiapan yang minim,' sambungnya.'Sehebat apapun tim itu, jika persiapan kurang maka akan sulit. Bahkan Spanyol pernah mengalami saat Piala Dunia kemarin (2014). Mereka harus menunggu pemain Real Madrid yang masih sibuk dengan Liga Champions dan itu jadi salah satu faktor kegagalan Spanyol di Piala Dunia lalu,' tandasnya. 'Indonesia sendiri main di Piala AFF ini dengan pemain yang sedang di bawah form mereka. Karena kompetisi yang padat dan berkepanjangan sudah menguras tenaga mereka, peak performance mereka sudah habis untuk kompetisi,' ulas pelatih yang pernah mengarsiteki timnas pada tahun 2000-2001 dan 2008-2010 itu. ' Senada dengan Bendol, Rahmad Darmawan yang merupakan salah satu pelatih kawakan di Indonesia juga menilai bahwa persiapan pendek adalah sebab performa mengecewakan dari Indonesia. Padahal RD, sapaan akrab Rahmad, menilai kualitas individu dari skuat Indonesia di Piala AFF kali ini lebih baik ketimbang 2010. Di mana Riedl mampu membawa tim Merah-Putih sampai ke babak final dan kalah dari Malaysia. 'Banyak pemain yang sudah dilanda fatigue (kelelahan) dengan padatnya jadwal delapan besar ISL dengan jarak yang pendek ke Piala AFF. Sementara itu, Nilmaizar yang menjadi nahkoda Indonesia di Piala AFF 2012, memilih untuk tak berkomentar banyak mengenai rentetan hasil buruk di Piala AFF 2014. Pelatih yang kini membesut Putra Samarinda itu hanya berharap Indonesia tidak menjadi juru kunci agar terhindar dari zona kualifikasi Piala AFF 2016. 'Saya tidak bisa berkomentar banyak karena saya pun pernah melatih timnas pada Piala AFF 2012. Kita ini satu bangsa, yang saya harapkan hanya Indonesia bisa menang di pertandingan terakhir melawan Laos dengan skor banyak agar tidak jari juru kunci untuk terhindar dari zona kualifikasi Piala AFF selanjutnya,' ungkap pria asal Sumatera Barat itu. Sementara eks timnas Indonesia, Ricky Yacobi, membeberkan perlunya pembenahan serta evaluasi atas kegagalan Indonesia tahun ini. Filipina yang sejatinya tak pernah menang dari Indonesia di Piala AFF, bahkan pernah dibantai 13-1 pada gelaran 2002, mampu membuat publik Tanah Air kaget karena begitu digdaya saat jumpa Indonesia kemarin.'Hal seperti ini benar-benar mengagetkan dan menyedihkan. Semuanya harus dievaluasi. Sepakbola Indonesia jatuh kalau seperti ini,' bebernya. 'Pengurus juga harus bertanggung jawab karena mereka yang punya jawabannya,' selorohnya.

Original Post by: http://ift.tt/126QFeF

Source : http://ift.tt/126QFeF
Author Profile

About alfatih

Travel umroh terbaik dan terpercaya di indonesia terdaftar di kementrian agama.

0 Komentar Berita terbaru: SPESIAL: Apa Kata Pelaku Sepakbola Soal Timnas Indonesia Di ...

Post a Comment

Bottom Ads

Back To Top